BUKAMATA - Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris mengecam percakapan Presiden Donald Trump dengan Sekretaris Negara Georgia Brad Raffensperger, dan menyebutnya "suara putus asa."
Berbicara kepada orang banyak di acara kampanye untuk Kandidat Senat Demokrat Georgian, Harris berkata: "Sudahkah kalian mendengar tentang rekaman percakapan itu? ... Ya, itu memang suara putus asa, yang pasti ... Itu adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden Amerika Serikat."
Dalam pidatonya, dia juga mengecam presiden karena menyebut hasil pemilu di Georgia 'ilegal' dan 'tidak valid'. Menurut Harris, hal itu menyimpulkan bahwa orang-orang Georgia melakukan kejahatan.
"Dan saya angkat semua ini untuk mengingatkan kita untuk selalu mengajukan pertanyaan ketika kita melihat orang-orang kuat ini yang mencoba mempersulit, mencoba membuatnya membingungkan, mencoba untuk membuat suara kita tidak berlaku," tambahnya.
Dalam rekaman yang diperoleh Washington Post, Trump memohon, dan meminta Raffensperger untuk bertindak atas pemilu di georgia dan mengancamnya dengan konsekuensi pidana yang tidak jelas jika dia menolak permintaannya.
Namun Raffensperger tetap menolak, dan mengatakan bahwa "Baiklah , Bapak Presiden, tantangan yang Anda miliki adalah, data yang Anda miliki salah."
Dia menambahkan bahwa kemenangan Presiden terpilih Joe Biden di Georgia adil dan akurat.
Rekaman Trump dan Raffensperger muncul ketika sejumlah anggota Partai Republik berjanji untuk menantang suara Electoral College untuk Biden ketika Kongres bertemu pada hari Rabu (06/01/2021).
Trump telah mendesak para pendukungnya untuk melakukan pawai ke Washington untuk memprotes hasil tersebut. Pejabat negara bagian dan federal sudah bersiap untuk bentrokan di luar Capitol.
TAG
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor
-
Donald Trump Sebut Indonesia akan Beli Komoditas Energi AS Rp 243,9 Triliun