BUKAMATA - Pengadilan Malaysia menolak untuk membuka kembali penyelidikan atas kematian seorang remaja Perancis-Irlandia, yang ditemukan di jurang dalam keadaan telanjang.
Nora Anne Quoirin, 15 tahun, menghilang dari resor di Seremban pada Agustus 2019. Dia temukan di sungai dekat hutan, dalam keadaan telanjang, setelah polisi melakukan pencarian besar-besaran selama 10 hari.
Keluarga remaja itu menduga bahwa Nora telah diculik dan dibunuh. Namun, pada hari Senin (04/01/2021) Hakim di Pengadilan Seremban memutuskan bahwa dia kemungkinan besar meninggal karena "kecelakaan".
"Setelah mendengar semua bukti yang relevan, saya memutuskan bahwa tidak ada yang terlibat dalam kematian Nora Anne," kata petugas pemeriksa, Maimoonah Aid, dikutip AFP.
"Dia lebih mungkin meninggal karena kecelakaan... Remaja itu kemungkinan meninggalkan akomodasi keluarga dan kemudian tersesat."
Orang tua Nora, Sebastien dan Meabh Quoirin, menyaksikan persidangan putri mereka secara online. Pengacara keluarga itu belum mengomentari putusan terbaru ini.
Nora Anne Quoirin lahir dengan holoprosencephaly, kelainan yang memengaruhi perkembangan otaknya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Januari lalu setelah keputusan untuk menutup kasus tersebut, keluarganya mengatakan: "Sebagai anak yang rentan, dengan tantangan fisik dan mental yang signifikan, kami sangat membantah kesimpulan bahwa Nóra sendirian selama dia menghilang."
Namun hasil otopsi menunjukkan bahwa ia meninggal karena pendarahan internal, mungkin disebabkan oleh kelaparan yang berkepanjangan dan stress.
TAG
BERITA TERKAIT
-
FiFA Hukum Malaysia usai Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi
-
Malaysia akan Kenakan Pajak Sewa Rumah dan Pendidikan
-
Dianggap Berkualitas, Guru RI Diminta Ajar Warga Malaysia Biar Pintar
-
Wisatawan RI jadi Primadona di Malaysia, 4,1 Juta WNI Berkunjung Sepanjang 2024
-
Malaysia Sebut Lagu APT Berbahaya, Bentuk Ajakan Budaya Barat hingga Dukungan untuk Israel