Redaksi
Redaksi

Rabu, 25 November 2020 15:34

Zoom meeting dengan Presiden Jokowi.
Zoom meeting dengan Presiden Jokowi.

Bupati Luwu Ikuti Pertemuan Zoom Meeting Pembahasan DIPA dan TKDD

Bupati Luwu, H Basmin Mattayang, melakukan pertemuan zoom dengan Presiden Jokowi.

LUWU, BUKAMATA – Bupati Luwu, H Basmin Mattayang, didampingi Sekretaris Daerah, Ridwan Tumbalolo dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), Moh Arsal Arsyad, mengikuti pertemuan yang digagas oleh Kementerian Sekretaris Negara RI, melalui Zoom Meeting di ruang kerja Bupati, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, Kelurahan Senga Kecamatan Belopa, Rabu (25/11/2020).

Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah se Indonesia itu, dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Membahas tentang agenda Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2021.

Dalam Sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19, Kepala Daerah harus segera melakukan reformasi anggaran dengan memegang prinsip Cermat, Efektif dan Efisien.

“Setiap rupiah uang rakyat, harus dibelanjakan untuk kepentingan rakyat. Tugas utama kita adalah membantu masyarakat bukan hanya menjalankan rencana”, kata Joko Widodo.

Menurutnya, Tahun 2020 adalah tahun di mana kondisi perekonomian Indonesia mengalami kesulitan dan perlu langkah-langkah strategis untuk keluar dari kesulitan itu.

“Tahun 2021 kita masih menghadapi ketidakpastian, sementara kesehatan dan perekonomian harus segera pulih kembali. Olehnya itu, dibutuhkan tindakan yang cepat, tepat dan akurat untuk bisa mengatasi kondisi ini,” lanjut Presiden Joko Widodo.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 difokuskan pada Pemulihan Kesehatan, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di antaranya, dukungan kepada pelaku UMKM dan dunia usaha, Perlindungan Sosial berupa bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan tergolong rentan, serta reformasi struktural terutama pada bidang kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial.

Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Muliyani mengatakan, pemulihan ekonomi harus tetap terjaga dan bahkan harus diakselerasikan. Sebab, defisit APBN 2020 sebesar 5,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 mencapai Rp 1064 Triliun. Defisit ini setara dengan 5,7 persen terhadap PDB Indonesia. Untuk Kembali menyehatkan perekonomian Indonesia, dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah sebagai pengguna anggaran sehingga kedepannya mampu memperbaiki kesejahteraan rakyat dan mendorong untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi,” kata Sri Mulyani.

Penulis : Irwan Musa
#Pemkab Luwu