Disdik Kota Parepare Masih Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka 2021 Mendatang

PAREPARE, BUKAMATA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI), Nadiem Makarim, mewacanakan proses belajar siswa sekolah di tengah pandemi secara luring atau tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Namun, Pemerintah Kota Parepare, masih akan mempertimbangkan wacana Menteri Pendidikan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Parepare, Arifuddin Idris mengatakan, kebijakan terkait sekolah luring per Januari tahun depan, masih akan dipertimbangkan. Pasalnya, tetap bermuara pada kewenangan kepala daerah dalam hal ini Wali Kota Parepare.

“Selain tentunya ada persetujuan komite sekolah dan para orang tua siswa. Masih jadi pertimbangan. Setelah libur semester, akan kita ajukan ke pimpinan. Kewenangan pimpinan menyetujui atau tidak,” jelasnya, Selasa 24 November 2020.

Arifuddin menambahkan, untuk memulai kembali sekolah tatap muka pun dibutuhkan kesiapan yang matang dan harus memenuhi protokol kesehatan (Prokes) dan Standar Operasional Prosedur (SOP), guna menghindari penyebaran Covid-19. Terutama, dalam lingkungan sekolah.

Namun, kata dia, Parepare telah memiliki SOP. Di antaranya, sekolah dibuat sistem shift, dengan pembatasan jam belajar dan jumlah siswa dalam satu ruang kelas belajar (rumbel).

“Normalnya permata pelajaran 1,5 jam dikurangi antara 20 sampai 25 menit permata pelajaran. Kalau terlalu lama dalam ruangan, juga tentu berisiko bagi pelajar,” tambah Arifuddin.

SOP lainnya, kata Arifuddin, penghapusan jam istirahat atau keluar main. Juga meniadakan kantin sekolah. Bahkan, jam pulang pun harus diatur agar tidak bersamaan, hingga proses pelajar menunggu jemputan setelah bubar sekolah, semua harus dipertimbangkan lagi.

“Termasuk menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan fasilitas cuci tangan yang airnya mengalir pada tiap rumbel. Dan kita juga akan menyemprotkan disinfektan setiap sekolah usai mata pelajaran berlangsung," tutupnya.