Andi Akmal Pantau Realisasi UPPO di Bulukumba

BULUKUMBA, BUKAMATA -- Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, yang berasal dari dapil Sulawesi Selatan II, memantau realisasi pelaksanaan UPPO di Kabupaten Bulukumba.

Ia memastikan, realisasi pembangunan infrastruktur bahan baku dan tata cara pengelolaan kompos hingga pengadaan sapi-sapinya.

Akmal pada pengawasan realisasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), memastikan semua fasilitas Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) memenuhi kelengkapan yakni rumah kompos, alat pengolah pupuk organik, ternak, kandang komunal, bak fermentasi dan kendaraan roda 3.

"Kegiatan UPPO ini ada di antaranya menyediakan fasilitas terpadu pengolahan bahan organik (jerami, sisa tanaman, limbah ternak, sampah organik) menjadi kompos (pupuk organik). Kita ingin menyuburkan tanah atau memperbaiki kondisi tanah agar sangat layak untuk bercocok tanam, denngan upaya mengurangi penggunaan pupuk kimia. UPPO ini salah satu solusi pemberdayaan yang terintegrasi," tutur Legislator Sulawesi Selatan ini.

Politisi PKS ini berharap, para petani Bulukumba dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pupuk untuk lahannya. Karena Pupuk ini kata dia, diproduksi petani sendiri, diharapkan dapat menekan biaya yang besar akan pupuk yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani.

Akmal juga memberi pesan kepada para petani, untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran hewan yang dimiliki kelompok peternak sebagai bahan baku kompos (pupuk organik) dengan maksimal. Ia meminta masyarakat petani agar bekerjasama untuk membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja melalui UPPO ini kepada pera pemuda penggerak desa. Karena selain meningkatkan kesuburan tanah, UPPO ini diharapkan akan mampu meningkatkan populasi ternak, sekaligus melestarikan sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.

"Saya masih akan berupaya UPPO ini terus dikembangkan oleh pemerintah di setiap kecamatan. Bila semua kecamatan sentra pertanian ini ada UPPO, setidaknya akan memberi peningkatan kontribusi petani untuk mewujudkan swasembada pangan nasional," tutup Andi Akmal Pasluddin.