Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
Seorang wanita WNI ditangkap di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina Selatan. Dia diduga persiapkan bom bunuh diri.
MANILA, BUKAMATA - Sabtu, 10 Oktober 2020 dini hari. Satuan Tugas Gabungan militer untuk wilayah Filipina bagian selatan, menggerebek sebuah rumah di Jolo, Provinsi Sulu. Diyakini, rumah itu milik salah satu pimpinan kelompok Abu Sayyaf.

Ada tiga wanita ditangkap. Salah satunya wanita asal Indonesia. Namanya, Rezky Fantasya Rullie. Dua lainnya, istri dari pemimpin kelompok Abu Sayyaf.
Rezky sudah lama diincar militer Filipina. Itu setelah dia dicurigai mempersiapkan bom bunuh diri. Dari rumah itu, turut diamankan sebuah rompi berisi bom pipa.
Rezky diketahui merupakan janda dari pemimpin Abu Sayyaf yang tewas tertembak, Agustus lalu di Sulu. Kedua orang tuanya, juga diketahui oleh militer, tewas dalam bom bunuh diri di Filipina Selatan yang mayoritas dihuni muslim.
"Kami telah mengejar teroris asing pengebom bunuh diri di Sulu setelah ledakan bom kembar di kota Jolo (pada Agustus)," tutur Brigadir Jenderal William Gonzales dari Satuan Tugas Gabungan tersebut dilansir AFP.
"Rullie menjadi yang pertama dalam daftar kami sejak kami menerima laporan intelijen bahwa dia akan melakukan (sebuah) bom bunuh diri," ungkapnya.
Penangkapan ini terjadi kurang dari dua bulan setelah sepasang wanita pengebom bunuh diri meledakkan diri mereka di Pulau Jolo, Provinsi Sulu. Sedikitnya 15 orang tewas dan 74 orang lainnya luka-luka akibat bom bunuh diri itu. Otoritas keamanan Filipina menyalahkan kelompok Abu Sayyaf sebagai dalang serangan bom bunuh pada 24 Agustus lalu.
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14