
Puan Maharani Doakan Sumbar Jadi Provinsi Pendukung Negara Pancasila, Senator Sumbar Tak Nyaman
Pernyataan Puan Maharani soal harapan Sumbar menjadi provinsi pendukung pancasila, memancing reaksi dari tokoh asal Sumbar. Salah satunya, Senator Emma Yohana.
JAKARTA, BUKAMATA - Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP, Puan Maharani menuai polemik. Itu setelah dia melontarkan pernyataan "Semoga Sumatera Barat Jadi Provinsi Pendukung Negara Pancasila". Pernyataan wanita bernama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi itu pun jadi kontroversi.

Anggota DPD RI asal Sumbar, Emma Yohana, tak nyaman dengan pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu.
"Secara pribadi maupun sebagai anggota DPD RI asal Sumatera Barat, tentu saja saya tidak nyaman dengan pernyataan itu. Karena terkesan masih meragukan komitmen Sumatera Barat terhadap negara Pancasila," kata Emma kepada wartawan di Padang, Kamis (3/9/2020).
Selain terkesan masih meragukan komitmen Sumbar terhadap negara Pancasila, Emma juga merasa pernyataan tersebut telah memposisikan Sumbar sebagai pendatang baru di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Pernyataan itu telah memposisikan Sumbar sebagai komunitas baru di Indonesia. Pertanyaan saya, Bung Hatta yang selalu bahu-membahu dengan Bung Karno untuk memerdekakan negeri ini, sesungguhnya siapa?" tanya dia.
Peraih suara terbanyak dalam Pileg DPD RI di Sumbar tahun 2019 itu menyatakan, Pancasila di Sumbar bukan lagi menjadi komoditas politik karena keseharian masyarakat Sumbar yang dihuni oleh mayoritas etnis Minang, sudah mengimplementasikannya secara sungguh-sungguh.
"Kami di Sumbar ini tidak ada yang merasa lebih Pancasilais. Kenapa? Ya, karena Pancasila itu sudah ibarat pakaian harian kami. Bahkan, sebelum Pancasila ini dirumuskan oleh Bung Karno, etnis Minang sudah mengamalkan Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari," tegasnya.
Emma pun mengingatkan Puan, lebih komprehensif melihat posisi Sumbar dalam perspektif sejarah Indonesia, kekinian, dan di masa depan. "Pelajari sejarah, apa dan bagaimana peran para tokoh nasional asal Sumbar untuk memerdekakan Negeri ini. Sehingga, akan lebih bijak menilai daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Ingat, Bukittinggi sebagai salah satu kota di Sumbar pernah jadi Ibu Kota Negara Pancasila ini," tandas Emma.
Sementara itu, politikus PDIP Zuhairi Misrawi membela Puan. Pria yang akrab dipanggil Gus Mis ini menilai, Sumbar berubah total semenjak 10 tahun dipimpin PKS.
"Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab, Provinsi Sumatera Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat," ujar Gus Mis kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Sebelumnya, Puan Maharani melontarkan pernyataan itu saat mengumumkan pasangan calon yang direkomendasikan maju di Pilkada Sumatera Barat 2020 pada Rabu, 2 September 2020.
Mereka ialah politikus Demokrat Mulyadi dan Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni. Namun dalam kesempatan itu Puan sempat menyampaikan harapannya. "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," kata Puan, Rabu, 2 September 2020.
Puan pun menyampaikan harapan, semoga pasangan calon yang diusung PDIP itu bisa memenangi Pilkada 2020.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
Berita Populer
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45