Redaksi : Selasa, 04 Agustus 2020 11:03
Donald Trump

WASHINGTON DC, BUKAMATA - Microsoft sudah menyiapkan dana. Perusahaan perangkat lunak ternama itu rencana membeli aplikasi video TikTok, untuk cabang Amerika Serikat.

Namun, Presiden AS Donald Trump yang mendengar rencana itu, meminta jatah substansial dari penjualan aplikasi tersebut. Jika tidak, Trump mengancam akan membekukan TikTok pada 15 September mendatang dan tidak ada penjualan.

Dilansir dari Reuters, Senin (4/8/2020), Trump mengatakan pada Jumat (31/7/2020) lalu, ia berencana melarang operasi aplikasi video milik China cabang AS itu, sesegera mungkin.

Pekan lalu berdasarkan laporan Reuters, beberapa investor menilai TikTok sekitar USD50 miliar. Angka ini berdasarkan informasi orang-orang yang mengetahui masalah ini.

"Saya memang mengatakan bahwa jika Anda membelinya, berapa pun harganya yang jatuh ke tangan siapa pun yang memilikinya, karena saya rasa itu adalah China pada dasarnya... Saya mengatakan sebagian besar dari harga itu harus masuk ke Perbendaharaan Amerika Serikat, karena kami memungkinkan perjanjian ini terjadi," kata Trump.

"Tidak ada orang lain yang akan memikirkannya kecuali saya, tapi itulah cara saya berpikir," tambah Trump.

Seorang pengacara di DLA Piper, Nicholas Klein mengatakan, secara umum pemerintah tidak memiliki wewenang untuk mengambil bagian dari kesepakatan pribadi melalui Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang merupakan komite antarlembaga yang meninjau beberapa investasi asing di Amerika Serikat.

Pihak TikTok, Senin (3/8/2020) mengatakan, mereka berkomitmen untuk terus membawa sukacita bagi keluarga dan karier yang berarti bagi mereka yang menciptakan platformnya, saat mereka membangun TikTok untuk jangka panjang. "TikTok akan ada di AS selama bertahun-tahun yang akan datang," ujar pihak TikTok.