MAKASSAR, BUKAMATA - Penanggung Jawab Relawan dan Bantuan Kemanusiaan FTI UMI, Zakir Sabara berharap ada aktivitas berkebun di lokasi pengungsian di Desa Meli, Masamba.
Itu diungkap Zakir dalam diskusi daring via zoom, "Masamba Lutra Bangkit" yang digelar Bukamatanews.id, Selasa, 28 Juli 2020.
Menurut Zakir, sejauh pengamatannya saat 14 hari menjadi relawan di Desa Meli, Masamba, lokasi di situ subur. Dia pun mengusulkan ke Bupati Lutra, Indah Putri Indriani untuk mengarahkan pengungsi berkebun.
Menurut Zakir dengan aktivitas berkebun, minimal bisa sedikit melupakan trauma akibat bencana banjir bandang yang meluluhlantakkan pemukiman mereka.
"Nanti kita galang sumbangan dalam bentuk bibit sayuran. Misalnya cabai dan sebagainya," usul Zakir.
Di lokasi pengungsian, Relawan dan Bantuan Kemanusiaan FTI UMI kata Zakir, sudah membangun tenda-tenda bantuan dari donatur. Termasuk toilet. Juga melakukan trauma healing ke anak-anak pengungsi.
Zakir juga mengharapkan, pada minggu ketiga ini, pembawa bantuan tidak bersentuhan langsung dengan pengungsi, melainkan ke dapur-dapur umum. Karena kata Zakir, protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, tetap harus diperhatikan.
"Kalau bisa, kita tetap jaga jalan naik ke pengungsian di Meli. Yang tidak mematuhi protokol kesehatan disuruh balik saja, karena dikhawatirkan akan menularkan Covid-19 ke pengungsi," ujar Zakir.
Relawan FTI UMI sendiri kata Zakir, juga melakukan penyemprotan disinfektan, juga membagikan APD, baik kepada pengungsi, tenaga medis, maupun relawan.
Hal senada diungkap Catherin Imron, Kepala Cabang ACT Sulsel. Menurut Cathy -sapaan akrabnya- protokol kesehatan harus diperhatikan, karena jangan sampai menimbulkan masalah baru bagi pengungsi.
"Jangan sampai kita jadi carrier," ujarnya.
Menurut Cathy, kita harus belajar dari bencana banjir di Bantaeng, di mana pada awalnya di Butta Toa itu zero Covid-19. Namun pasca banjir, muncul kasus Covid-19.
Dansat Brimob Sulsel, Kombes Pol Muh Anis SP, S.IK., M.Si, yang juga jadi pembicara, mengingatkan ada tiga hal yang harus diperhatikan saat turun ke lokasi bencana di Luwu Utara. Satu, bencana itu sendiri, lalu Covid-19, dan ketiga adalah efek ekonominya.
Dalam diskusi yang dipandu Nana Djamal itu, turut dihadiri Sekdis Sosial Provinsi Sulsel, Fitri. Dan belakangan bergabung Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
BERITA TERKAIT
-
Pemprov Sulsel Suplai Logistik untuk Korban Banjir Aceh Tamiang, Diserahkan Melalui Posko Wahdah Islamiyah
-
Gubernur Sulsel Lepas 100 Nakes dan Beri Tambahan Bantuan Rp1 Miliar untuk Penanganan Bencana di Aceh Tamiang
-
Biaya Perbaikan Kerusakan Akibat Bencana Sumatera Diperkirakan Capai Rp51,82 Triliun
-
Gubernur Sulsel Instruksikan Penanganan Cepat Banjir di Empat Kabupaten
-
13 Warga Tewas, Banjir Bandang Terjang Kelurahan Rua di Maluku Utara