Redaksi : Selasa, 28 Juli 2020 21:47
Bupati Lutra, Indah Putri Indriani

MAKASSAR, BUKAMATA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memuji semangat warganya menghadapi ujian banjir bandang yang menyapu Lutra, 13 Juli 2020 lalu.

Dalam diskusi daring Bukamatanews.id, Selasa malam, 28 Juli 2020, Indah menyampaikan masyarakat Luwu Utara memiliki jiwa pejuang. Ini lanjut Indah, menjadi modal sosial mereka untuk bangkit. Pada minggu ketiga ini kata Indah, memang sudah ada kejenuhan. Banyak warga yang masih punya rumah, kembali membersihkan rumahnya dari lumpur.

Demikian pula ASN di Lutra. Indah bilang, ada ratusan ASN yang terdampak. Tapi mereka lanjut Indah, melupakan penderitaan yang mereka alami, dan tetap memberikan pelayanan.

Demikian pula warga Lutra yang tidak terdampak bencana, juga turun bahu membahu, membantu saudara-saudara mereka yang menjadi korban banjir.

Indah sejak awal diskusi yang dipandu Nana Djamal, tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada para relawan, volunteer yang telah membantu Luwu Utara untuk segera bangkit.

Menurut Indah, pekerjaan rumah ke depan sangat banyak. Salah satunya perbaikan infrastruktur publik, termasuk tempat tinggal para penyintas. Saat ini, di shelter pengungsi di Desa Meli, Masamba, sementara dijajaki PLN untuk membangun jaringan. Namun yang mendesak kata Indah, adalah genset.

Demikian pula pembersihan kota, Indah butuh alat-alat seperti sekop dalam jumlah banyak, termasuk alat berat. Yang utama adalah jalan poros Masamba-Radda yang merupakan jalan nasional, yang digunakan mengangkut logistik antar provinsi.

"Tantangan terbesar adalah, elevasi sungai lebih tinggi dari elevasi jalan. Saat ini, balai Pompengan bekerja siang malam. Kita ditarget Pak Menteri, dua bulan. Satu minggu kita target pembersihan kota," ujar Indah.

Dansat Brimob Sulsel, Kombes Pol Muh Anis SP, S.IK., M.Si yang juga jadi pembicara dalam diskusi daring Bukamatanews.id mengatakan, pihaknya mengusahakan air bersih dengan pengadaan tandon. Tapi kata dia, itu tak cukup mengingat jumlah pengungsi mencapai puluhan ribu. Akhirnya mereka mengadakan sumur bor. Ada beberapa titik sumur bor yang tukangnya didatangkan dari Palopo dan Makassar.

Selain titik sumur bor di Desa Meli, juga ada di Masjid Syuhada, dan di Masjid Al Istiqomah. "Kalau tidak salah ada 6 titik," ujar Kombes Anis.

Turut hadir jadi pembicara, Zakir Sabara (Dekan FTI UMI dan Penanggung Jawab Relawan Bantuan Kemanusiaan FTI UMI), Fitri (Sekdis Sosial Provinsi Sulsel), juga ada Kepala Cabang ACT Sulsel, Catherine Imron, serta jurnalis Bukamatanews.id wilayah Luwu Raya, Irmus.