WASHINGTON, BUKAMATA - Hubungan Amerika Serikat dan China, terus memburuk. Gedung Putih memerintahkan negeri Tirai Bambu itu, untuk menutup konsulat mereka di Houston, paling lambat Jumat, (24/7/2020) besok. Beijing menyebut ini sebagai "provokasi politik".
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan, kemarahan Washington, karena China dituding telah "mencuri" kekayaan intelektual Amerika Serikat.
Lewat Twitter, Kemenlu China mengecam langkah tersebut. Kemenlu bilang, kedutaan mereka di Washington DC telah menerima ancaman kematian.
Sebelumnya, melalui rekaman video, beberapa individu tak dikenal tampak membakar kertas di keranjang sampah yang terletak lahan gedung konsulat China di Houston.
Ketegangan antara AS dan China meningkat akhir-akhir ini.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berulang kali berseteru dengan Beijing mengenai masalah perdagangan dan pandemi virus corona, serta penerapan UU Keamanan Nasional di Hong Kong.
Kemudian, pada Selasa (21/7/2020), Departemen Kehakiman AS menuduh China mensponsori para peretas yang mengincar sejumlah laboratorium, yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Dua warga negara China, yang dituduh memata-matai perusahaan riset AS dan dibantu agen pemerintah China, telah didakwa.
Pompeo mengatakan, Partai Komunis China mencuri tak hanya kekayaan intelektual Amerika, tetapi juga kekayaan intelektual Eropa yang menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan pekerjaan.
"Kami menggariskan ekspektasi bagaimana Partai Komunis China akan bersikap," kata Pompeo.
"Jika mereka tidak memenuhi [ekspektasi tersebut], kami akan mengambil tindakan untuk melindungi rakyat Amerika, melindungi keamanan kami, keamanan nasional kami, dan juga melindungi ekonomi serta pekerjaan kami," tambahnya.
Di seluruh AS, terdapat lima konsulat China dan satu kedutaan besar di Washington DC. Belum jelas mengapa konsulat China di Houston yang diminta untuk tutup.
Dalam pernyataan terpisah, Kemenlu AS menuduh China melakukan "kegiatan mata-mata secara ilegal dan operasi pengaruh" yang mencampuri "politik domestik" serta "memaksa para pemimpin bisnis kami, mengancam keluarga-keluarga Amerika keturunan China yang bermukim di China, dan lainnya".
Dalam serangkaian cuitan, juru bicara Kemenlu China, Hua Chunying membeber alasan-alasan yang disampaikan AS terkait penutupan konsulat di Houston "luar biasa mengada-ada".
Dia mendesak AS mengubah "keputusan salah" tersebut, atau China akan "bertindak dengan balasan yang tegas".
"Ketika para diplomat China mengusung pemahaman antar dua belah pihak serta persahabatan, kedutaan AS di China menyerang sistem politik China di depan umum," ujarnya.
"Akibat penodaan dan kebencian yang ditiupkan pemerintah AS, kedutaan China telah menerima ancaman bom dan kematian."
Para pejabat China mengatakan, AS mempunyai lebih banyak staf pada perwakilannya di China, ketimbang staf perwakilan China di AS.
Kemenlu China telah mengunggah peringatan kepada segenap mahasiswanya di AS, meminta mereka untuk "waspada" selagi "badan-badan penegak hukum AS meningkatkan interogasi secara acak, perundungan, penyitaan barang-barang pribadi, dan penahanan yang mengincar mahasiswa China di AS".
Media pemerintah China, Global Times, membuat jajak pendapat konsulat AS mana yang sebaiknya ditutup sebagai balasan atas tindakan Washington.
Tanda-tanda awal ada sesuatu yang tidak biasa di konsulat China di Houston mengemuka pada Selasa (21/7/2020), ketika orang-orang di seberang konsulat melihat api di sejumlah keranjang sampah.
Tayangan rekaman video memperlihatkan beberapa orang melemparkan yang terlihat seperti kertas ke dalam keranjang sampah. Tidak diketahui siapa mereka. Orang-orang tersebut kemudian terlihat menuang air ke dalam keranjang sampah itu.
Layanan darurat kemudian dipanggil ke gedung konsulat pada Selasa (21/7/2020) malam. Namun, kepolisian Houston mengatakan di Twitter bahwa anggota mereka "tidak diberi akses memasuki gedung" namun mereka melihat asap.
Juru bicara pemerintah China, Wang Wenbin, tidak secara langsung menanggapi api di lahan konsulat. Dia hanya mengatakan konsulat di Houston beroperasi secara normal.
TAG
BERITA TERKAIT
-
KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Gaza
-
China soal Parade Militer: Prabowo Putuskan Datang, Sudah di Beijing
-
Kerjasama AS - Indonesia Bawa Dampak Positif bagi Dunia Usaha
-
Kirim 200 Surat Tarif Impor ke Mitra Dagang, Trump Tutup Ruang Negosiasi Ulang
-
Trump Mau Tukar Data Warga RI dengan Diskon Tarif Impor