MAKASSAR, BUKAMATA - Ilham Arief Sirajuddin (IAS) sudah menguji loyalitas Syamsu Rizal atau yang akrab disapa Deng Ical kepadanya. Mantan Wali Kota Makassar dua periode itu mengatakan, sebenarnya pada Pilkada Kota Makassar 2018 lalu, Deng Ical punya kans untuk maju.
Namun, Ketua PMI Kota Makassar itu mengurungkan niatnya. Pasalnya, saat itu IAS mendukung paket Appi-Cicu. Membuktikan loyalitasnya, Deng Ical pun akhirnya menepi.
Atas dasar itu, IAS kali ini total ke Deng Ical. Dia semakin gencar mensosialisasikan Deng Ical dan Dokter Fadli Ananda, bakal pasangan kandidat yang bersiap maju pada Pilwalkot Makassar 2020. Dukungan IAS kepada pasangan yang populer disapa Dilan ini, bukan hanya karena faktor kedekatan, tapi juga merujuk rekam jejak dan hasil survei popularitas dan elektabilitas.
IAS bercerita, dirinya akhirnya mantap mendukung Dilan, karena tahu kedua figur ini merupakan orang baik yang layak diberi kesempatan. Pasangan yang juga akrab dipanggil DI-Pade ini, dijamin memiliki kapabilitas yang tidak perlu diragukan. Terlebih, Deng Ical merupakan mantan Anggota DPRD Makassar dan mantan Wakil Wali Kota Makassar Makassar.
"Deng Ical itu punya pengalaman birokrasi dan politik yang tidak perlu diragukan. Olehnya itu, tidak akan sulit baginya untuk mengimplementasikan program. Nah, itu ditopang oleh Dokter Fadli yang memiliki jaringan dan latar belakang yang bagus. Ia merupakan dokter, pengusaha sekaligus politikus muda yang mewakili suara milenial," ucap IAS.
Paket Dilan ini mantap dipersatukan IAS, setelah melihat hasil survei popularitas dan elektabilitas kedua figur yang cukup tinggi. Mantan Manajer PSM Makassar ini mengakui, sudah memantau beberapa kandidat sejak tahun lalu dan terus mengikuti surveinya dari waktu ke waktu. Diakuinya di luar nama-nama besar, yang pergerakannya cukup signifikan adalah Dokter Fadli meski terbilang pendatang baru di dunia politik.
IAS juga mengungkapkan, sebelumnya sempat berpikir memaketkan Deng Ical dan Munafri Arifuddin alias Appi. Hanya saja, skenario pasangan tersebut tidak bisa dilanjutkan. Setelah menganalisis hasil survei dan melakukan komunikasi, pihaknya akhirnya mantap memasangkan Deng Ical dan Dokter Fadli. "Ya seperti itulah historinya, ini opsi terbaik, mereka saling melengkapi," ujar mantan Ketua Demokrat Sulsel ini di Makassar, sesaat sebelum bertolak ke Ternate, Rabu, 15 Juli 2020.
Lebih jauh, IAS menuturkan dukungannya bulat kepada Deng Ical, karena tahu kader tulen Muhammadiyah itu merupakan orang yang bisa menjaga komitmen. Toh, Ketua PMI Makassar tersebut murni maju untuk mengabdikan diri membangun Kota Daeng. Ia yakin Deng Ical tidak akan seperti kandidat lain yang pernah didukungnya, yang dengan mudah melupakan para pendukungnya.
IAS mengaku menjadi saksi ketulusan dan komitmen Deng Ical. Ia bercerita pada Pilkada 2018, Ketua PMI Makassar itu sebenarnya bisa maju. Tapi, belakangan urung dilakukan karena pihaknya kala itu mendukung Appi berpasangan dengan Rachmatika Dewi alias Cicu. Deng Ical pun legowo dan membuktikan diri tidak ambisi.
"Makanya, saya tidak ragu dukung Deng Ical. Dia selalu bisa menjaga komitmen," tegasnya.
BERITA TERKAIT
-
Ketua KBPP POLRI Sulsel Minta Mahasiswa Papua Jaga Citra Positif Kota Makassar
-
Dua Program MULIA Ini Bikin Emak-emak Jatuh Hati
-
Gagal Maju Pilgub, Kader Golkar Ilham Arief Sirajuddin Tentukan Sikap Dukung Sudirman-Fatmawati
-
Keras! Aspirasi Tomas Wajo Soal Wajah Birokrasi Pemprov Mendatang
-
IAS Sosok Pemimpin Semua Golongan, Johan Tonglo Doakan jadi Gubernur Sulsel