Redaksi : Selasa, 14 Juli 2020 12:29
Endapan lumpur tebal usai banjir bandang di Lutra.

MASAMBA, BUKAMATA - Angka valid korban yang meninggal akibat banjir di Masamba, Luwu Utara, Sulsel, sudah 11 orang. Angka itu diungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Selasa, 14 Juli 2020.

Menurut Indah, angka itu masih sementara. Mengingat, saat ini masih ada beberapa warga yang dinyatakan hilang. Namun, angka orang hilang kata Indah, datanya masih berubah-ubah.

"Sampai saat ini kami belum bisa sampaikan berapa totalnya warga yang hilang, karena teman-teman ini masih keliling mendata. Tadi ada yang sampaikan ada 10, ada yang sampaikan 7. Jadi masih masing-masing keluarga saja yang melaporkan. Kami belum bisa dapat data yang valid berapa total warga yang hilang. Kalau yang meninggal sementara ini laporan masuk sudah ada 11 orang," kata Indah.

banjir mulai terjadi sejak pukul 19.00 Wita malam tadi. Indah bilang, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga Sungai Masamba meluap.

"Ini disebabkan beberapa anak sungai di daerah atas (Masamba), kami biasa sebutnya dengan Sungai Masamba. Ini kan Sungai Masamba pertemuan beberapa anak sungai," jelasnya.

Selain Sungai Masamba, Sungai Radda juga meluap dan merendam permukiman warga. "Yang kami betul-betul tidak duga itu yang Sungai Radda, karena itu kan relatif tidak pernah ada kejadian banjir besar selama beberapa bulan terakhir, sehingga masyarakat tidak siap. Terus terang saja, di situ masih cukup banyak laporan warga yang hilang," imbuhnya.

Warga saat ini diungsikan di beberapa titik. Ada di kantor BPBD, kantor Bupati, kantor DPRD, ada juga masjid di dekat kantor Bupati. "Artinya, kantor Bupati dan gabungan dinas cukup luas. Banyak juga warga yang memilih ke keluarganya di tempat yang aman," tuturnya.

Ada enam kecamatan yang terdampak. Menurut Indah, kecamatan yang terdampak cukup banyak, yakni, Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Baebunta Selatan, dan Kecamatan Sabbang.