Redaksi : Senin, 13 Juli 2020 15:30
Suasana rapat paripurna DPRD Kota Palembang.

PALEMBANG, BUKAMATA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, menggelar Rapat Paripurna DPRD Palembang 2020.

Rapat dengan agenda jawaban Wali Kota terhadap Pandangan Umum Fraksi DPRD Kota Palembang itu, digelar di Gedung DPRD Kota Palembang, Senin (13/7/2020). Dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Palembang, Sri Wahyuni, dan dihadiri langsung Wali Kota Palembang, H Harnojoyo bersama Wakil Wali Kota Palembang , Fitrianti Agustinda, serta Sekda Kota Palembang Ratu Dewa dan jajarannya.

Dalam paparannya, Wali Kota Palembang memberikan pandangannya terhadap penyampaian Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahung anggaran 2019, yang telah disampaikan oleh 6 orang juru bicara dari masing-masing fraksi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Palembang, Sri Wahyuni menyampaikan, bahwa jawaban Wali Kota Palembang sudah cukup merealiasikan dan mengatasi apa yang telah disampaikan oleh fraksi-fraksi.

“Jadi jawaban Wali Kota Palembang terhadap pandangan umum fraksi-fraksi cukup baik, semoga bisa direalisasikan dan kami beri apresiasi,” ujarnya dalam Rapat Parupurna.

Sekedar mengingatkan, tiga fraksi (PDIP, Nasional Demokrat Pembangunan dan PAN) menyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap penyampaian Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kota Palembang tahun 2019.

Senada dengan itu, dikatakan Sekretaris Fraksi PDIP RM Yusuf Indra Kesuma mengatakan, jika memang PT SP2J terus merugi, harusnya ada efisiensi dari sisi gaji jajaran Direksi dan Komisaris, bukan malahan menambah, anak perusahaan baru.

“Kami Fraksi PDIP mendorong agar DPRD Palembang membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna menyisir persoalan PT SP2J dan juga PD Pasar Palembang Jaya, jangan sampai ada yang menerima gaji dobel karena rangkap jabatan,” kata Indra saat itu.

Sementara itu, Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Pembangunan, Paidol Barokat mengatakan, pihaknya menyoroti soal kinerja direksi PT SP2J, di mana dari tahun ke tahun perusahaan pelat merah tersebut selalu disubsidi, tapi terus mengalami kerugian. Terutama unit usaha BRT Transmusi.

“Kami minta saudara Wali Kota segera mengevaluasi terhadap kinerja jajaran direksi PT SP2J, karena sampai Tahun 2020 ini, penyertaan modal terus digulirkan. Tapi tetap saja merugi, kami minta hal ini jadi perhatian serius Wali Kota,” katanya.

Wali Kota Palembang dalam paparannya segera merealisasikan jawabannya terkait pemandangan umum dari fraksi-fraksi.