MAKASSAR - Anggota Komisi VIII DPR RI, Muhammad Fauzi menyayangkan pengumuman pembatalan haji 2020 oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Muhammad Fauzi menilai, keputusan yang diambil Kemenag terkesan terburu-buru. Apalagi, tidak berkoordinasi dengan DPR RI.
“Kita kaget juga, sebab pagi ini (Selasa 2/5/2020) Komisi VIII rencana ada rapat dengan Menteri Agama. Tiba-tiba rapatnya tidak jadi dan ada pengumuman pembatalan haji tahun ini,” kata Fauzi.
Menurut Fauzi, rapat Kemenag dengan DPR selama ini memang telah membahas berbagai opsi terkait Haji 2020. Selain pembatalan, opsi lain adalah pembatasan kuota calon jemaah yang berangkat.
Namun, berbagai opsi tersebut tetap akan mempertimbangkan keputusan dari Pemerintah Arab Saudi sebagai negara tujuan haji.
“Apa pun yang dipilih pemerintah tentu tetap harus prosedural dengan berkoordinasi dengan DPR. Karena setelah pembatalan akan ada langkah-langkah selanjutnya terkait banyak pihak semisal penerbangan, katering, pemondokan dan lainnya,” ujar legislator dari Fraksi Partai Golkar.
Fauzi mengatakan, tidak ada artinya rapat kerja masalah Haji 2020 oleh DPR dan Kemenag jika dalam pengambilan keputusan dilakukan sendiri tanpa koordinasi dengan DPR.
“Jangan kami di DPR hanya sebagai lembaga tukang stempel. Menag juga harus menghargai lembaga ini. Kami harus jaga marwah lembaga ini yang sudah cukup banyak dikritik tentang tugas dan fungsinya,” tegas Fauzi.
BERITA TERKAIT
-
Pilkada Lutra 2024: Fauzi dan Keluarga Tampilkan Kebersamaan di TPS 003
-
Ribuan Emak-emak Siap Kawal Kemenangan Fauzi - Ajie di Pilkada Luwu Utara
-
Malangke Raya Basis Golkar, Tim Fauzi-Ajie Optimistis Menang di Atas 50 persen
-
Calon Bupati Lutra Muhammad Fauzi Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Ketua Panwaslu Tana Lili
-
Manfaatkan Sisa Masa Kampanye, MAJU Imbau Relawan dan Simpatisan Sambut Pilkada dengan Riang Gembira