Redaksi : Sabtu, 09 Mei 2020 15:23
Gubernur Sumsel, H Herman Deru, saat panen raya Padi IP 200 di Sumatera Selatan.

PALEMBANG, BUKAMATA - Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru mengikuti wawancara secara virtual dengan Media Online Sari Agri, perihal stok dan pendistribusian pangan di wilayah Sumsel, berlangsung di Ruang Rapat Gubernur Sumsel, Jumat (8/5/2020).

Di kesempatan itu Herman Deru menjelaskan, terkait dengan pandemi Covid-19, ada 3 bagian pembahasan yaitu pertama permasalahan kesehatan, kedua permasalahan sosial, dan ketiga permasalahan ekonomi.

Menurutnya, ketiga permasalahan tersebut tidak terlepas dari ketahanan pangan karena menjadi sumber utama ketahanan fisik setiap orang.

"Ketahan pangan adalah hal yang utama. Untuk itu, di setiap saya kunjungan ke daerah selalu yang pertama saya cek bagaimana ketahanan pangannya," tegasnya.

HD menambahkan, saat ini sudah ada beberapa provinsi yang sudah mengalami krisis pangan. Sehingga, menjadi tugas Kepala Daerah agar bagaimana suasana pandemi ini tidak harus mengurangi produktifitas daerah khususnya di bidang pangan.

"Kalau Sumsel secara menyeluruh saat ini surplus berasnya. Jadi begini, Sumsel ini merupakan 17 kabupaten/kota ada daerah yang penghasil swasembada pangan dan ada juga yang tidak namun saling menutupi sehingga kita tetap surplus beras," tegasnya.

Terkait dengan meningkatnya konsumsi pangan, HD menjelaskan bahwa dari awal di Sumsel tidak terdengar kepanikan yang berlebihan di masyarakat.

Karena sosialisasi dilakukan dengan mantap mulai dari Gubernur hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) melakukan sosialisasi yang tepat ke masyarakat.

Dirinya sering diskusikan seperti kita bantu UMKM tapi pemasarannya bagaimana.Untuk itu di setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda sehingga perlu menggunakan cara yang berbeda pula.

"Saya masih jalan kunjungan ke Kabupaten/Kota. Saya tegaskan kepada masyarakat Sumsel jangan panik dengan ketersediaan pangan. Saya akan jamin tetapi harus ada keterbukaan semua pihak termasuk data masyarakat yang tidak mampu," kata HD.

Terkait dengan besaran anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Sumsel, HD menjelaskan bahwa Pemprov Sumsel berorientasi pada hasil dengan mengatasi permasalahan cegah tangkal Covid-19.

"Jadi bukan berlomba-lomba besar-besaran angkanya tetapi bagaimana hasil penanganannya," ucap tegas HD.

HD menambahkan, ketahanan pangan di Sumsel saat ini sudah dipastikan tidak hanya aman dalam empat bulan kedepan bahkan diperkirakan hingga satu tahun kedepan tetap aman.

"Saya sudah cek ke bulog sebagai penyangga, untuk satu tahun ke depan ketahanan pangan Sumsel itu saya yakin masih aman dengan sirkulasi tetap seperti saat ini artinya tidak ada pengalihan ke daerah lain di luar Sumsel," tutur HD.

Jurnalis: Daeng Supri