MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan masih mengkaji kemungkinan pemberlakuan atau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Makassar.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait hal tersebut. Sebab katanya, semua harus berdasarkan pada data yang akurat.
"Besok (Kamis, 9/4/2020) kita akan menggelar rapat bersama Forkopimda. Kita akan kaji sebab saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri. Saya tentu harus mendapatkan data yang akurat sebelum kita putuskan memberlakukan PSBB ini. Jika sudah memenuhi syarat, baru kita ajukan," ungkapnya, Rabu (8/4/2020).
Dalam rapat bersama Forkopimda Sulsel itulah, kata Nurdin, dirinya akan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan. Sebelum kemudian memutuskan apakah akan diajukan PSBB di Sulsel secara keseluruhan, atau hanya parsial kabupaten/kota saja.
"Kita mengumpulkan semua data, apakah PSBB ini sudah memenuhi syarat untuk kita ajukan. Yang mengajukan PSBB itu juga ada indikatornya. Ada beberapa kriteria, kalau tidak memenuhi syarat, susah juga kita ajukan," jelasnya.
Namun, mantan bupati Bantaeng dua periode itu melihat jika PSBB jadi diterapkan, maka Kota Makassar akan menjadi pusat atau sentral penerapan. Hal ini berdasarkan kondisi Kota Makassar yang merupakan episentrum penyebaran Covid-19 di Sulsel.
"Makanya kita harus duduk bersama. Yang pasti Makassar harus menjadi titik sentral kita. Kalaupun PSBB itu Makassar, mungkin ini yang coba kita dorong," demikian Nurdin.)
BERITA TERKAIT
-
Akademisi Apresiasi MYP 3,7 yang Dilaunching Gubernur Andi Sudirman Sulaiman
-
Pemprov Sulsel Kucurkan Rp5 Miliar untuk Pemkab Barru, Dukung Perbaikan Jalan ke Ponpes DDI Mangkoso
-
Menko Perekonomian Saksikan Akad Massal 800 Ribu Debitur KUR, Sulsel Hadirkan Seribu Pelaku UMKM
-
Gubernur Sulsel Pastikan Pembangunan Bendungan Jenelata Berjalan Sesuai Target Nasional
-
6.728 PPPK Ikuti Orientasi Melalui Distance Learning, BPSDM Sulsel Perkuat Nilai ASN BerAKHLAK