Guru Besar IPB: Paska Covid-19 Mereda, Waspadai Ketimpangan Ekonomi
Pandemi memukul hebat sektor UMKM kita. Tak harus saling mematikan, kolaborasi justru dibutuhkan. Itu kalau UMKM hendak survive.
JAKARTA, BUKAMATA - Pandemi Covid-19 yang melanda, akan berdampak besar pada terjadinya ketimpangan ekonomi. Pasalnya, ekonomi berskala kecil, khususnya UMKM terpukul.
Itu diungkap Guru Besar Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Hermanto Siregar, dalam zoominari yang digelar Narasi Institute.
Dipandu Founder Narasi Institute, Ahmad Nur Hidayat, Prof Hermanto mengatakan, perlu skala investasi prioritas yang tidak berbasis kompetisi, tetapi berbasis kolaborasi. Itu agar usaha tersebut tidak saling mematikan.
Menurut Prof Hermanto, angkatan kerja yang bertambah setiap tahun di negeri ini, tidak mampu terserap dengan baik. Pasalnya, investasi yang masuk adalah investasi padat modal. Bukan investasi padat karya.
Kedaulatan pangan juga belum tercapai. Ini dibuktikan dengan impor pangan dasar, dan fakta empiris di semua negara menunjukan, bahwa yang namanya budidaya itu selalu berbasis publik/petani, bukan korporasi. Sehingga, impact kesejahteraan bisa merata.
"Pengalaman sejarah pasca wabah, adalah terjadinya ketimpangan ekonomi akibat terpukulnya ekonomi kecil khususnya UMKM," tegasnya.
Sehingga dia memandang, sektor usaha kecil dan menengah itu, hendaknya tidak saling mematikan. Melainkan melakukan kolaborasi, agar mampu survive.